Tanggal Pelatihan
Buat Jadwal SendiriTempat Pelatihan
JakartaFasilitas
Berbagai musibah peristiwa legendaris yang dialami oleh perusahaan oil & gas dunia antara lain kandasnya super tanker Exxon Valdes dipantai Alaska di tahun 1989 yang mencemari 1.300 mil perairan laut dan 600 mil pantai, membunuh beribu berbagai jenis biota laut, memakan waktu ber-tahun-tahun untuk pembersihan dari 40 juta liter tumpahan minyak mentah, menjadikan suatu peristiwa dunia yang penanganannya baik dari teknis penyelamatan dan pelestarian lingkungan, disiarkan oleh berbagai media yang penanganan komunikasinya menjadikan krisis manajemen kontroversial. (Crisis Communication Management for the Oil & Gas Industry)
Yang tidak kalah kontroversialnya pernyataan CEO British Petroleum, ketika terjadi ledakan, terbakar dan tenggelamnya anjungan lepas pantai, Deep Water Horizon, di teluk Mexico pada tahun 2010; menjadi hujatan media Amerika Serikat sebagai “from crisis to disaster”.
Sabtu, 6 Januari 2018 21:14 WIB. Karawang, (Antaranews Megapolitan) – Lalu lintas Tol Jakarta-Cikampek mengalami macet total akibat sebuah truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) meledak di KM 51 Karawang, Jawa Barat, Sabtu malam. Pantauan Antara di lokasi melaporkan peristiwa itu berlangsung sekitar pukul 19.15 WIB untuk jalur kendaraan yang mengarah ke Jakarta. Sejumlah saksi mata mengatakan truk jenis kontainer itu merupakan milik PT Pertamina.
(Crisis Communication Management for the Oil & Gas Industry)
Sedang peristiwa pecahnya pipa BBM di teluk Balikpapan lebih ramai siarannya melalui berbagai channel TV dan media cetak lebih-lebih media sosial yang sesungguhnya merugikan citra Pertamina pada waktu itu.
(Crisis Communication Management for the Oil & Gas Industry)
Bisnis.com, 04 April 2018: BALIKPAPAN – Penyebab kebakaran hebat di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur akhir pekan lalu akibat ceceran minyak akhirnya mulai menemui titik terang. PT Pertamina Refinery Unit V Balikpapan memastikan bukan berasal dari ceceran minyak yang tumpah dari buangan kapal, melainkan dari pecahnya salah satu Undersea Pipe Line. Sejauh ini perusahaan migas pelat merah itu masih menghitung total kerugian atas insiden ini. Hanya saja GM Refinery Unit V Pertamina Kalimantan Togar MP, kemarin dalam jumpa pers di Mapolda Kaltim mengatakan terdapat penurunan total produksi mencapai 50% pada primary process. “Sementara untuk secondary process aman. Pipa berukuran 20 inci tebal 12 milimeter dengan usia 20 tahun bocor [diduga] akibat hentakan keras hingga bergeser sekira 120 meter,” jelasnya.
(Crisis Communication Management for the Oil & Gas Industry)
Dua berita kejdian di Indonesia diatas merupakan cuplikan dari banyaknya peristiwa yang dialami baik oleh Pertamina maupun industry oil & gas lainnya yang beroperasi di Indonesia.
Mitigasi risiko terjadi musibah, kecelakaan tentu sangat diperhatikan oleh industri oil & gas, juga secara periodik dilakukan inspeksi dan latihan penyelamatan, pemadam kebakaran scara fisik. Maka juga sangat penting melakukan simulasi dan pemantapan pengetahuan Manajemen Krisis, Isu dan Risiko dalam penanganan ilmu komunikasi, atau public relations.
Peserta diikutkan menyimak studi kasus yang mengalami krisis sebagai bahan acuan the do and don’t; apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak harus dilakukan. Materi berkonsentrasi pada Manajemen Krisis dari tinjauan Ilmu Komunikasi, menyiapkan peserta dapat berkomunikasi secara efektif pada semua pemangku kepentingan (stakeholders), terutama menyiapkan diri mengahadapi media/jurnalis yang karena sifat tugas mereka harus “banyak bertanya” dan mendapatkan berita yang terkini, maka dipersiapkan siapapun yang ditugaskan menghadapi media secara meyakinkan dan benar bertanggung-jawab; sehingga berita yang disiarkan merupakan bagian dari disaster relieve serta persiapan dalam damage control. Apa yang disiarkan langsung, life/real time, baik oleh TV, Radio maupun Cyber/IT Communication; agar menghasilkan opini publik yang positif.
Bagi industri maritim dan kepelabuhan merupakan keharusan agar setiap saat siap menghadapi kemungkinan terjadinya keadaan darurat kebakaran maupun kemungkinan terjadi kecelakaan/musibah lainnya.
Selain simulasi fisik pemadaman dan penyelamatan dalam kebakaran dan kecelakaan yang ditangani oleh divisi K3L (Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan); diperlukan juga kesiapan menghadapi pertanyaan baik dari pengusaha, masyarakat luas terlebih menghadapi media/jurnalis yang dapat memberitakan peristiwa musibah demikian secara tidak proporsional.
Agar petugas lapangan terutama team kehumasan (Div. Komunikasi) instansi dan perusahaan lebih siap, dapat dilakukan pelatihan 2 (dua) hari yang selain materi diatas juga diberikan latihan menghadapi musibah, kecelakaan, pengaduan serious juga penanganan limbah agar diberitakan dengan efektif dan proporsionil, untuk itu perlu pelatihan media simulasi. Dalam pelatihan demikian para peserta dilatih menghadapi interview dan kejaran pertanyaan investigative jurnalists, melatih ”the dos and don’ts” apa yang harus diberitahukan dan apa yang tidak perlu dijawab, termasuk teknik menghadapi interview.
Dalam pelatihan 2 (dua) hari demikian juga dilakukan simulasi press conference dan melatih spoke person menghadapi wartawan TV serta wartawan luar negeri.